Pontianak. Baru saja usai Asean Paragames (APG) XI di Solo Jawa Tengah. Event olahraga itu memberikan bonus bagi atlet disabilitas hingga miliaran rupiah.
“Baru-baru ini atlet kita yang bertanding di Asean Paragames ada yang mendapat bonus Rp1 miliar lebih dari Kemenpora,” ujar Mustaat Saman, Ketua National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kalimantan Barat, Sabtu (10/9/2022)
Berarti, kata Mustaat, olahraga juga bisa membuat atlet disabilitas memiliki penghasilan. Hal-hal seperti inilah yang perlu disosialisasikan untuk mengangkat harkat dan martabat penyandang disabilitas dalam bidang olahraga.
Seperti diketahui, atlet disabilitas asal Kalbar telah menyumbangkan total 12 medali, melengkapi kemenangan Indonesia di ajang Asean Paragames XI 2022 di Solo Jawa Tengah. Sebanyak 12 medali itu terdiri dari empat medali emas, empat medali perak, dan empat medali perunggu.
Medali itu diperoleh Cici Juliani (2 medali emas) pada cabang olahraga para tenis meja kelas T 10 beregu wanita dan kelas T 10 ganda wanita. Fauzi Purwo Laksono (2 medali emas) pada cabang olahraga para atletik kelas T57 Tolak Peluru dan kelas T57 lempar lembing.
Sedangkan para atlet peraih medali perak dari Kalbar antara lain Abdul Hadi (2 perak) pada cabang olahraga para angkat berat kelas 49 kg pria dengan angkatan 150 kg, dan total angkatan 400 kg di kelas 49 kg putra. Satu medali perak juga masing-masing diraih Fauzi Purwo Laksono pada cabang olahraga para atletik kelas 57 Lempar Cakram, dan Simson Abraham Situmorang pada cabang olahraga para renang S4 100 meter gaya dada.
Sumbangsih medali perunggu atlet Kalbar antara lain dua perunggu dari Simson Abraham Situmorang pada cabang olahraga para renang S4 50 meter gaya dada dan S4 50 meter gaya bebas. Satu perunggu didapat Cici Juliani pada cabang olahraga para tenis meja kelas TT 10 perorangan wanita. Satu perunggu dari Kevin Ode Natama pada cabang olahraga para renang kelas S14 400 meter gaya bebas.
Selain di APG XI, kata Mustaat, atlet disabilitas Kalbar yang berlaga di Peparnas XIV Papua yang mendapat medali, juga mendapatkan bonus. “Alet-atlet NPCI yang berlaga di Peparnas Papua ada yang mendapat bonus Rp200 juta hingga Rp600 juta,” ujarnya.
Untuk itu, kata Mustaat, NPCI Kalbar akan terus menggarap berbagai kegiatan terkait hal itu. Terutama, sosialisasi untuk menggugah para orangtua dan keluarga dari penyandang disabilitas karena masih ada yang tidak membolehkan untuk mengikuti atau berlatih.
“Para penyandang disabilitas juga ingin membanggakan orang tua, keluarga, daerah dan negara. Setiap keberhasilan pasti ada bonus dari pemerintah daerah dan pemerintah pusat,” kata Mustaat yang juga menegaskan bonus atlet disabilitas dan non disabilitas saat ini sudah disamakan.(rdo)