Sambas. Bupati Sambas H Satono mengajak semua pihak untuk mengembalikan kejayaan pendidikan Islam di Kabupaten Sambas.
“Harapan saya pribadi itu adalah pendidikan. Bagaimana kita bersama-sama mengembalikan kejayaan Sambas dalam bidang pendidikan keislaman,” kata Satono dalam pidato pelepasan siswa SD dan SMP Islam Terpadu (IT) Sulthoniyah Sambas, Selasa (20/5/2025) di Aula Utama Kantor Bupati Sambas.
Harapan Satono ini setelah melihat sejarah kejayaan masa lalu pendidikan Islam di Kabupaten Sambas berawal pada zaman Kesultanan Sambas abad ke-17. Pendidikan Islam kala itu menjadi bagian integral dalam masyarakat Sambas. Kesultanan Sambas memiliki lembaga pendidikan Islam sendiri yang dikenal dengan nama Madrasah.
Madrasah ini menjadi tempat para pelajar untuk belajar agama Islam dan ilmu-ilmu lainnya. Para pelajar di Madrasah biasanya belajar tentang Alquran, hadits, tafsir, fiqh, bahasa Arab, serta ilmu-ilmu pengetahuan umum lainnya. Madrasah di Sambas dikenal sebagai tempat yang mampu melahirkan ulama-ulama dan cendekiawan Islam yang terkenal di nusantara.
Selain Madrasah, lembaga-lembaga pendidikan Islam lainnya juga turut berperan dalam kejayaan pendidikan Islam di Kabupaten Sambas. Misalnya, Pondok Pesantren yang juga turut menyumbangkan para ulama dan cendekiawan Islam yang berperan dalam memajukan pendidikan Islam di Sambas.
Pada kesempatan pelepasan siswa SD dan SMP IT Sulthoniyah Sambas tersebut, Satono mengapresiasi dan memberikan bonus kepada anak-anak yang berprestasi karena menghafal Alquran 3 juz, 4 juz dan 6 juz. “Bonus itu agar dapat meningkatkan motivasi siswa dalam menghafal Alquran,” ujar Satono.
Pelepasan siswa itu terdiri dari santri dan santriwati sebanyak 107 orang terdiri dari 52 orang SMP dan 55 orang SD. Mereka berhasil lulus dalam angkatan kedua dari lembaga pendidikan dibawah Yayasan Rumah Bina Dai Indonesia Sambas.
Sambas mewakili Pemerintah Kabupaten Sambas mengucapkan selamat kepada siswa SD dan SMPS Islam Terpadu Sulhoniyah yang telah menyelesaikan pendidikan. Ia berharap agar seluruh siswa yang diwisuda dapat melanjutkan pendidik lebih tinggi.
“Semoga ini menjadi modal awal, bekal awal, untuk melanjutkan pendidikan ke yang lebih tinggi, dimanapun itu nantinya baik di sekolah negeri, sekolah favorit, sekolah swasta ataupun terus meneruskan di pesantren yang lebih tinggi ataupun sekolahnya,” tambah Bupati Satono.[im]
Update Berita, ikuti Google News