Pontianak – Kehadiran Gelora Olahraga (GOR) Khatulistiwa Pontianak belum memberikan dampak positif bagi pembinaan para atlet. Pengelolaan kawasan yang amburadul, diharapkan segera ditata dengan baik.
Menyikapi hal ini, Kepala Kejaksaan Tinggi Kalbar, DR Masyhudi SH MH berinisiatif mengundang berbagai pihak yang bertanggungjawab dalam pengelolaan sarana olahraga tersebut, Senin (17/1/2022) di Ruang Rapat Kejati Kalbar.
Masyhudi memimpin rapat yang dihadiri Asisten Perdata dan Tata Usaha Negara (Asdatun) Kajati Kalbar Muhammad Irfan, dan para pejabat Pemprov Kalbar diantaranya Kadis Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Windy Prihastari, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah Mahmudah, Inspektorat, Kepala Biro Hukum Setda, Kasatpol PP dan Ketua KONI Provinsi Kalbar Fachrudin Siregar.
Masyhudi memberikan dukungan kepada Pemprov Kalbar dalam pengamanan barang milik daerah di kawasan GOR Khatulistiwa untuk dikembalikan fungsinya bagi kepentingan kegiatan olahraga. “Venue atau arena olahraga dapat berpengaruh terhadap performa atlet saat berlatih atau bertanding,” ujar Masyhudi yang juga Ketua Pengprov Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin) Kalbar ini.
Untuk itu, kata dia, seluruh venue atau arena olahraga harus berstandar nasional ataupun jika memungkinkan berstandar Internasional. Para atlet harus dibuat nyaman dalam berlatih karena kenyamanan merupakan salah satu hal penting demi mendongkrak prestasi atlet, selain dukungan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung lainnya.
Sebelum melakukan rapat itu, Masyhudi mengaku sudah memantau langsung kondisi GOR Khatulistiwa Pontianak. Ternyata sudah banyak berubah fungsi. Yang seharusnya sebagai tempat pembinaan dan penggemblengan atlet-atlet, tapi dalam kenyataannya tidak berfungsi sebagaimana seharusnya.
“Terlihat kumuh dan tidak terawat. Ditambah lagi menjadi tempat para pedagang berjualan sehingga semakin terlihat kumuh dan tidak tertata dengan baik,” ujar Masyhudi.
Menurut dia, kondisi saat ini bukan sekadar mengembalikan fungsi untuk olahraga. Tetapi juga lebih jauh dapat membawa dampak kedisiplinan, keteraturan kota dan juga prestise Kalbar. “Kepada warga yang menempati dengan berjualan di kios maupun tempat berjualan atau berdagang tanaman segera berpindah dengan mencari tempat lain untuk berjualan,” kata Masyhudi.
Dari hasil dari rapat tersebut disepakati bagi semua pihak yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan GOR Khatulistiwa Pontianak, akan segera memperbaiki perubahan fungsi GOR dengan mengembalikan kepada fungsi awal. Yakni sebagai tempat pembinaan atlet dengan mengaktifkan kembali venue atau arena olahraga yang lebih nyaman dan terawat.
Pada kesempatan ini pihak pengelola GOR Khatulistiwa Pontianak meminta bantuan pendampingan dari pihak Kejati Kalbar untuk mengembalikan ke fungsi yang seharusnya.
- Editor : R. Rido Ibnu Syahrie