Sambas. Banjir di Kabupaten Sambas semakin mengkhawatirkan. Sebanyak 47 desa di 16 kecamatan terkepung banjir sejak akhir Februari 2023 hingga, Minggu (5/3/2023).
Banjir terparah beradan di Desa Sepantai Kecamatan Sejangkung dengan ketinggian air mulai 70-120 sentimeter. Urutan kedua banjir terparah berada di Paling Desa Tempapan Hulu Kecamatan Galing. Mayoritas kecamatan dari jumlah total sebanyak 19 kecamatan mengalami banjir, dengan korban terdampak sebanyak 11.168 jiwa.
Banjir lebih banyak disebabkan tingginya curah hujan, disertai meluapnya air sungai. Di Tepapan Hulu Kecamatan Galing terdapat 667 rumah warga yang terendam banjir. “Kondisi banjir semakin tinggi, belum ada tanda-tanda akan turun dikarenakan hujan lebat masih terjadi,” ujar Kepala Desa Tempapan Hulu Asmanto ditemui Pontianak Times.
Menurut Asmanto, ketinggian air yang masuk kedalam rumah berkisar 30 hingga 40 sentimeter. Sedangkan 80 persen kondisi jalan sudah terendam air. Ketinggian air ini semakin parah pada hari ketiga banjr.
Dari pendataan lapangan, terdapat dua dusun yang paling terdampak yakni 387 rumah di Dusun Semanas dan 280 rumah di Dusun Dadau.
“Total rumah warga yang terendam banjir di dua dusun tersebut 667 rumah. Dan ini sifatnya baru laporan sementara, semoga hujan cepat berhenti dan banjir cepat surut,” harap Asmanto.
Bertahan
Namun demikian, hingga saat ini warga masih bertahan. Belum ada warga yang mengungsi. Warga berinisiatif membuat membuat tampungan semantara di bawah atap rumahnya masing-masing.
“Kami berharap pemerintah daerah melalui instansi terkait dapat meninjau, dan membantu logistik untuk warga,” kata Asmanto.
Banjir yang melanda Kabupaten Sambas membuat Bupati Satono tidak tinggal diam. Ia mendatangi titik-titik lokasi banjir dan menyerahkan bantuan sembilan bahan pokok (Sembako).
Lokasi yang dikunjungi itu antara lain di Lubuk Lagak, Desa Lubuk Dagang, Kecamatan Sambas, Sabtu (4/3/2023). Satono turun langsung bersama Ketua Komisi IV DPRD Kalbar H Subhan Nur, Ketua Komisi IV DPRD Sambas Anwari, Kepala BPBD Kabupaten Sambas, Camat Sambas, Forkopimcam, dan Kades Lubuk Dagang.
“Sebanyak 412 rumah warga masyarakat yang terdampak dan terendam air sejak kemarin, khusus Dusun Lubuk Lagak, Desa Lubuk Dagang, Kecamatan Sambas. Hari ini kita tinjau kondisi banjir,” kata Satono.
Satono mengingatkan masyarakat setempat agar memperhatikan peralatan elektronik dan arus listrik sekitar lingkungan masing-masing, karena dapat membahayakan.
“Kami hadir memberikan dorongan moril kepada warga terdampak banjir. Kami imbau warga tetap waspada, terutama kepada anak-anak, karena arus sungai sangat deras,” pesan Satono.
Penulis: Riskiyansyah dan Muhammad Ridho