Home / Edukasi

Senin, 27 Februari 2023 - 19:18 WIB

Dialog Interaktif Cegah Intelijen Lawan

Wakil Asisten Intelijen Kepala Staf Angkatan Darat Bidang Manajemen Intelijen, Brigjen TNI Antoninho Rangel Da Silva SIP MHan tampil dalam dialog interaktif, Senin (27/2/2023)

Wakil Asisten Intelijen Kepala Staf Angkatan Darat Bidang Manajemen Intelijen, Brigjen TNI Antoninho Rangel Da Silva SIP MHan tampil dalam dialog interaktif, Senin (27/2/2023)

Jakarta. Para camat wilayah perbatasan hingga aparatur Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) mengikuti dialog interaktif untuk mencegah gerakan intelijen lawan, Senin (27/2/2023).  

Dialog interaktif yang diselenggarakan Kemendagri bersama TNI AD di Ballroom Sutan Raja Hotel and Convention Centre Soreang Bandung ini diikuti sebanyak 200 peserta.

Keseluruhan peserta terdiri dari para camat dari daerah perbatasan, pihak Pos Lintas Batas Negara (PLBN), Kesbangpol, Kasatpol, Pegawai Pusat Kemendagri dan BNPP. Para peserta menyimak topik tentang peran aparat pemerintahan dalam bersinergitas dengan TNI dan Polri secara integratif, holistik, massif dan komprehensif.

Peran tersebut untuk kewaspadaan dan pencegahan dini agar dapat menghentikan segala bentuk kegiatan intelijen lawan yang masuk ke Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hadir sebagai pembicara, Wakil Asisten Intelijen Kepala Staf Angkatan Darat Bidang Manajemen Intelijen, Brigjen TNI Antoninho Rangel Da Silva SIP MHan.

Baca juga:  Masjid Mumtaz Haji Satono di Komplek Sulthoniyah Diresmikan

Antoninho membawakan topik terkait peningkatan naluri intelijen dalam mewujudkan kewaspadaan dan deteksi dini. “Saat ini beragam kegiatan intelijen lawan yang masuk ke Indonesia melalui berbagai cara,” kata Antoninho.

Cara paling mudah, kata Antoninho,, adalah melalui media sosial maupun proxy war atau perang menggunakan kekuatan pihak ketiga sebagai pengganti untuk menciptakan perkelahian satu sama lain secara langsung.

Antoninho berharap peningkatan naluri intelijen harus berpedoman pada prinsip integrasi yang merupakan kata kunci dalam keberhasilan pelaksanaan kegiatan. Seluruh komponen bangsa harus saling bahu membahu dan bersatu padu dalam mewujudkannya.

“Hakikatnya akan diarahkan untuk mewujudkan naluri intelijen yang tangguh sehingga mampu mencegah, menghambat dan menghalau segala bentuk aktivitas intelijen lawan,” katanya.

Baca juga:  TNI AD akan Gelar Sarasehan Akhir September
Intelijen Berbasis Digitalisasi

Menurutnya, aktivitas intelijen lawan di era globalisasi informasi dan teknologi saat ini berbasis digitalisasi, dan dapat berdampak terhadap kehancuran suatu negara. Tidak hanya itu, masalah isu saat inipun bisa muncul akibat dampak dari strategi global.

“Sebut saja operasi militer khusus di negara lain yang berpengaruh terhadap krisis ekonomi global, krisis energi dan lain sebagainya,” ujarnya.

Untuk mencegahnya, lanjut Antoninho, dengan mempertebal nilai-nilai Pancasila dan pedoman UUD 1945. Selain itu, membangun militansi, saling bahu membahu membela negara melalui counter intelligence secara komprehensif.

“Tinggal kita saling mengingatkan, tukar pikiran, silaturrahim, dialog dan seminar sehingga dapat mencegah segala bentuk kegiatan intelijen lawan secara dini saat ini dan yang akan datang,” ujarnya. (dwi/smsi*)

Share :

Baca Juga

Ya Asurandi A Hamid

Edukasi

Marak Bunuh Diri, Pemuda Ini Buka Layanan
Pelatihan perempuan adat

Edukasi

Gemawan dan ID Garap Pelatihan Perempuan Adat
Rapat persiapan panitia sebelum keberangkatan peserta wisata reigi Majelis Nurul Huda PMK Kalbar.

Edukasi

Wisata Religi Majelis Taklim Nurul Huda PMB
Pelatihan Tajwid dan Rasm

Edukasi

Warga Antusias Berlatih Tajwid dan Rasm
Sahrul Kandidat Ketua BEM Untan

Edukasi

Sahrul Siap Bawa BEM Untan Bergerak Progresif
Rian dan Marhapida

Edukasi

Dua Mahasiswa Poltesa Magang ke Australia
Cover Buku Dudung

Edukasi

Bedah Buku Loper Koran Jadi Jenderal
Milad PMB ke 31

Edukasi

Jelang Milad PMB, Berbagi Paket Pangan
error: Content is protected !!