Jakarta. Rapat Pimpinan Nasional Serikat Media Siber Indonesia (Rapimnas SMSI) di Markas Besar Angkatan Darat Jalan Juanda Jakarta berakhir, Kamis (21/7/2022). Kegiatan ditutup dengan sesi bedah buku “Loper Koran Jadi Jenderal – Seni Memimpin Jenderal TNI Dudung Abdurachman”
Buku karya Imelda Bachtiar itu mengupas sosok Dudung Abdurachman yang fenomenal ketika empat bulan menjalankan tugas sebagai Pangdam Jaya, Agustus 2020. Ia mengeluarkan ultimatum publik yang dahsyat dengan mengatakan “Siapa saja mereka yang coba-coba mengganggu persatuan dan kesatuan di wilayah Jakarta, akan saya hajar!” tentu saja hal tersebut membuat masyarakat awam Jakarta kaget dan tersentak.
Awal bertugas, keheranan Jenderal Dudung dengan munculnya ribuan baliho FPI di seantero ibu kota membuatnya mengambil keputusan untuk menertibkannya. Itu juga menandai langkah awal untuk menertibkan organisasi yang dipimpinnya.
Sikap Jenderal Dudung menjadi penggerak dan salah seorang pemimpin nasional yang berani mengambil sikap berbeda. Ini tentu saja menimbulkan rasa optimisme luar biasa.
Komandan Jenderal Korps Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) Mayjen TNI Iwan Setiawan yang menjadi penanggap dalam bedah buku tersebut, mengatakan keberanian yang telah dilakukan oleh Jenderal Dudung saat menurunkan Baliho FPI perlu ditiru oleh para kawula muda Indonesia karena keberaniannya dilandasi untuk menjaga kesatuan dan persatuan bangsa dan negara Indonesia.
Lebih lanjut, Mayjen TNI Iwan Setiawan juga menjelaskan terkait rekam jejak Jenderal Dudung bisa sampai sukses menjadi orang nomor satu di TNI Angkatan Darat Republik Indonesia.
Diceritakannya, bahwa Jenderal Dudung adalah yatim sejak umur 12 Tahun. Dia juga anak ke 6 dari 8 bersaudara. “Kami sama-sama anak PNS yang hidupnya serba dalam keterbatasan. Yang membuat saya lebih terharu adalah soal kerja kerasnya dalam mengejar cita-cita,” tambahnya.
Selain itu, menurut Danjen Kopassus ini bahwa Jenderal Dudung selalu meluangkan waktu 2 jam dalam setiap harinya untuk menjual koran. Duit hasil penjualan, dia kumpulkan untuk bantu-bantu adiknya.
Sosok seperti Jendral Dudung tersebut juga diharapkan oleh Danjen Kopassus Mayjen TNI Iwan Setiawan dapat menginspirasi para generasi muda Indonesia.
Bedah buku diikuti seluruh peserta Rapimnas SMSI yang terdiri dari para pimpinan SMSI dari berbagai provinsi dengan menghadirkan Emelda Bachtiar, penulis buku Loper Koran Jadi Jenderal – Seni Memimpin Jenderal TNI Dudung Abdurachman.
Hadir sebagai pembahas, Dr (HC) Herwin Suparjo,S.Sos, SH, Mayjen TNI Iwan Setiawan (Danjen Kopassus), Ketua Dewan Pertimbangan SMSI Budiman Sudjatmiko dan Medrial Alamsyah. Moderator bedah buku, Mayor Jenderal TNI (Purn) Wuryanto SSos MSi.
Acara yang berlangsung selama dua jam tersebut diakhiri dengan harapan agar keteduhan, ketegasan dan keberanian Jenderal Dudung Abdurachman untuk menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia dapat menginspirasi semua pihak.
Usai bedah buku, Ketua Dewan Pertimbangan SMSI Budiman Sudjatmiko menutup keseluruhan acara Rapimnas SMSI.
Sumber: Rilis SMSI I Editor: R. Rido Ibnu Syahrie