Home / Politik

Kamis, 7 November 2024 - 00:54 WIB

Bahasan Lecehkan Simbol Multietnis Pontianak

Paslon Nomor 2 Mulyadi-Harti (Multi) bersama para pendukung usai Debat Kandidat Paslon Pilkada Pontianak, Rabu (6/11/2024) malam di Hotel Aston.

Paslon Nomor 2 Mulyadi-Harti (Multi) bersama para pendukung usai Debat Kandidat Paslon Pilkada Pontianak, Rabu (6/11/2024) malam di Hotel Aston.

Pontianak. Bahasan melecehkan simbol multietnis dan pakaian adat yang digunakan Paslon dan Pendukung 02 H Mulyadi-Harti Hartidjah, Rabu (6/11/2024) malam.

Pelecehan ini ketika sesi tanya jawab Debat Kandidat yang diselenggarakan KPU Kota Pontianak dan dipandu moderator Ivo Nasution.

Calon Wakil yang mendampingi Edi Kamtono ini bertanya selama 1 menit dan jawaban oleh Calon Wakil Walikota Nomor 2 Harti Hartidjah. Jawaban itu kemudian ditanggapi balik Calon Wakil Walikota dan boleh ditambahkan Calon Walikota.

“Baik, saudara Calon Wakil Walikota…,” kata Bahasan sambil tertawa nyinyir diawal dia hendak mengajukan pertanyaan untuk Harti Hartidjah tepat di durasi 1:32:39 Debat Publik Pilkada Pontianak itu.

Bahasan melanjutkan bahwa Harti telah berani mencoba menjadi paslon Pilkada  dan sejauh mana memahami tugas dan fungsi Wakil Walikota untuk mengantisipasi Kota Pontianak yang sudah sangat kondusif.

“Ini bisa dipertahankan atau bahkan malah lebih ditingkatkan, karena saya yakin anda berani mencoba, berani juga melaksanakan itu,” tanya Bahasan.

Keberagaman

Harti menjawab kehadiran pasangan Multi (Mulyadi-Harti) sudah menunjukkan keberagaman di arena debat kandidat, sehingga bisa maju bersama masyarakat Kota Pontianak.

“Kami adalah pasangan multietnis, sesuai dengan keberadaan masyarakat kota pontianak yang beraneka ragam suku dan agama. Kami mempunyai hak yang sama untuk maju sebagai Wakil Walikota Pontianak,” ujar Harti.

Baca juga:  Ujicoba Bhayangkara vs Atlet Voli Kalbar

Ungkapan Harti ini ingin menunjukkan kondusivitas dapat dibangun salah satunya dengan menghadirkan budaya yang majemuk. Dalam dialog tersebut memang Paslon 02 dan para pendukungnya memakai pakaian adat masing-masing antara lain pakaian adat Melayu, Dayak, Tionghoa, Bugis, Batak, Jawa, Madura, Banten, Sunda, Flobamora dan etnis lainnya yang ada di Kota Pontianak.

“Siapapun kami, adalah warga Indonesia, apapun warna kulit kami, diberikan kesempatan sama untuk maju dan kami sudah menunjukkan keberagaman di ruangkan ini,” ujar Harti.

Jawaban Harti ditanggapi balik Bahasan yang menyatakan jawaban Harti sangat tidak nyambung karena dirinya menanyakan fungsi dan tugas wakil walikota.

“Malah menjawab ditunjukkan di depan seolah-olah memakai pakaian adat itu semua bisa mengkondisikan bahwa kondusivitas itu dijamin dengan memakai pakaian adat saja,” kata Bahasan.

Gaya bahasan semakin tengil saja lantaran sambil berbicara mengarahkan telunjuk kirinya ke arah massa pendukung Paslon 02 yang berpakaian adat multi etnis.

Serius

Persoalan ini mendapat perhatian serius dari Calon Walikota Pontianak Nomor Urut 2 H Mulyadi yang menyampaikan dalam kesempatan jumpa pers usai debat kandidat tersebut.

Baca juga:  Tak Diundang HUT Golkar, Sinyal Sutarmidji Ditinggalkan

“Justru akhlak dan perilaku itu dibangun dari akar budaya. Kalau itu  dianggap hal biasa, itu adalah anggapan yang salah,” kata Mulyadi.

Mulyadi mencontohkan dirinya selaku orang Melayu dan merasa cinta dengan pakaian adat melayu. Demikian pula bagi yang Bugis dan memakai pakaian adat Bugis, yang Tionghoa memakai pakaian Tionghoa, etnis Dayak juga etnis lainnya.

“Itulah dia multietnis. Kalau kita pelihara maka gesekan-gesekan tidak akan terjadi. Ini bagus dan jangan dianggap biasa saja. Justru itu hal yang luar biasa,” kata Mulyadi yang  mantan Sekda dan lama berkiprah sebagai guru serta Kepala Dinas.

Menurutnya, akhlak dan perilaku anak-anak juga akan terjaga dengan baik. Oleh karena itu, pihaknya menerapkan seragam corak insang bagi anak- anak sekolah. Bahkan nanti kelak jika terpilih sebagai Walikota akan menerapkan penggunaan seragam khas adat masing-masing setiap hari Jumat.

“Anak sekolah memakai seragam khas pakaian adat masing-masing dengan tujuan menanamkan pendidikan sejak dini,” kata Mulyadi yang salah satunya memprogramkan pakaian sekolah gratis.

Penulis: R. Rido Ibnu Syahrie I Update Berita, ikuti Google News

Share :

Baca Juga

FWLSM soal DPD RI

Politik

KPU Langgar Konstitusi, Senator Jadi Caleg Tanpa PAW
Bambang Widianto dan Mustafa MS

Politik

Pendukung Sutarmidji Dituding Jadi BuzzeRp
pontianak-times.co.id

Politik

Adies Kadir Segera Melantik MKGR Kalbar
pontianak-times.co.id

Politik

Diaspora Indonesia 12 Negara Gugat PT 20%
Ketua DPD Nasdem Kabupaten Melawi

Politik

Widya Resmi Pegang Tampuk Pimpinan Nasdem Melawi
Jamaan Elvi Eluwis

Politik

Waspada Rekap Suara Siluman DPD-RI di Kalbar
Caleg Terpilih Pemilu 2024

Politik

Daftar Nama Caleg Terpilih 2024 DPR RI Dapil Kalbar
Seleksi Calon PPS Marau

Politik

Calon PPS se-Kecamatan Marau Tes Wawancara
error: Content is protected !!