Home / Historia

Rabu, 30 Juni 2021 - 15:22 WIB

Ayo Ikuti Wisata Hewan Langka Penyu Paloh

Bascamp Kambau Borneo, lokasi konservasi penyu di Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas. (foto: edo/pontianak-times.co.id)

Bascamp Kambau Borneo, lokasi konservasi penyu di Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas. (foto: edo/pontianak-times.co.id)

Paloh, Sambas. Karunia tak terhingga atas limpahan alam yang indah di Paloh, Kabupaten Sambas. Dari bentangan pantai berpasir sepanjang 102,56 km itu, mayoritas menjadi habitat hewan langka yang dilindungi, penyu hijau (Chelonia mydas) dan penyu sisik (Eretmochelys imbricate).

Upaya pelestarian penyu di kawasan tersebut semakin digencarkan melalui kemasan ekowisata. Tujuan utamanya agar terwujud edukasi bagi masyarakat secara berkesinambungan melibatkan berbagai komponen. “Masih banyak masyarakat tidak mengetahui cara pelestarian penyu, bahkan melihat secara langsung juga tidak pernah,” kata Muraizi, Ketua Pokmaswas (Kelompok Masyarakat Pengawas) Kambau Borneo, Desa Sebubus, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas kepada pontianak-times.co.id, Rabu (30/6/2021)  

Menurutnya, edukasi wisata penyu ini sangat penting, terutama bagi pelajar. Pokmaswas Kambau Borneo membuka program edukasi wisata alam di lokasi penyu bagi masyarakat agar masyarakat mengetahui bagaimana penyu hidup, kebiasaan bertelur dan pengenalan lokasi konservasi. “Pengunjung bisa berfoto bersama penyu, melihat proses bertelur, proses relokasi sarang ke tempat penetasan semi alami atau hatchery dan pelepasan anak penyu (tukik) ke pantai,” kata Muraizi.

Baca juga:  SMSI Raih MURI, Anggota Terbanyak di Dunia

Dalam wisata ini, lanjut Muraiza, Pokmaswas akan menjelaskan kepada pengunjung berapa lama proses penyu bertelur, berapa lama proses pengeraman, bagaimana struktur sarang semi alami yang baik, serta bagaimana cara pelestariannya. Perlu dipahami juga musim puncak penyu bertelur. “Dengan demikian, masyarakat merasa turut memiliki kesadaran pentingnya menjaga kelestarian penyu,” ujar dia.

Dijelaskan dia, daerah Tanjung Api di kawasan tersebut merupakan zona inti peneluran penyu, dan saat ini telah ditetapkan menjadi Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (KKP3K) oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Kelima (KKPD) melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 93/2020.

Pelajar Sambas saat mengikuti edukasi penyu bersama Pokmaswas Kambau Borneo di Pantai Tanjung Api, Desa Sebubus, Kecamatan Paloh. foto: edo/pontianak-times.co.id

Zefriden, Sekretaris Pokmaswas Kambau Borneo menambahkan, pengunjung juga harus mengetahui tantangan apa yang dihadapi penyu saat akan bertelur, seperti banyaknya predator, parasit seperti kerang yang menempel di kerapas penyu yang menyebabkan kerapas menipis dan berlubang.

Baca juga:  Bupati Sambas Hadir Pelantikan DAD Sajingan Besar

Selain bahaya predator di darat saat penyu bertelur, juga ada tantangan lain yang dihadapi penyu saat telurnya menetas, yaitu predator laut saat tukik menuju ke laut. Tidak heran jika penyu menjadi sasaran empuk predator. “Edukasi ini memberikan materi konservasi penyu kepada masyarakat, sehingga mereka memiliki kesadaran pentingnya menjaga kelestarian hewan penyu,” jelas Zefriden.

Zefri menjelaskan, pengunjung harus menginap untuk melihat penyu bertelur pada malam hari. Akses menuju lokasi konservasi penyu di Basecamp Kambau Borneo, Pantai Tanjung Api menggunakan sepeda motor sekitar 10 menit dari Pantai Kampak ke lokasi dengan cara menyisir pantai. “Mobil atau mini bus bisa parkir di pantai kampak dan melanjutkan perjalanan menggunakan sepeda motor,” jelasnya.

Bagi masyarakat atau pengunjung yang ingin mengetahui edukasi wisata penyu di kawasan Pokmaswas Kambau Borneo, dapat menghubungi Muraizi 0812-5687-9307 atau Zefriden ke nomor 0821-4824-1312 di Kecamatan Paloh, dan Muhammad Ridho CSMTV 0853-9385-5533 di Kecamatan Sambas.

Penulis: Muhammad Ridho

Editor: R. Rido Ibnu Syahrie

Share :

Baca Juga

Kurban PMB Kota Pontianak

Historia

PMB Kota Pontianak Berbagi Daging Kurban
Paguyuban Banten

Historia

Warga Banten Ajak Pererat Silaturahmi
pontianak-times.co.id

Historia

10 Keunikan Estonia, Semua Serba Online
Istana Alwatzikoebillah

Historia

Sambas Berdiri Kokoh Setelah 392 Tahun
Makkah Almukarromah

Historia

Iduladha 2022 Tunggu Hasil Hilal 86 Lokasi
Akhmad Fauzin

Historia

Pemberangkatan Jemaah Haji Hingga 3 Juli
aksi nyata para habaib dan netizen yang menginisiasi kegiatan Indonesia Mengetuk Arsy yang akan digelar, Senin (19/7/2021) di jejaring sosmed

Historia

Geliat Netizen Indonesia Mengetuk Arsy
Halal Bihalal Masyarakat Banten

Historia

Target 2 Ribu Warga Banten Kumpul di PCC
error: Content is protected !!