Jakarta. Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Nasdem di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (17/6/2022) yang memutuskan 3 nama masuk bursa calon presiden, mendapat apresiasi dari Komite Aksi Politik (KAP) Indonesia Perkasa 2024.
“Kita harus mengapresiasi Rakernas Nasdem yang telah mengumumkan rekomendasi lebih awal. Bagi publik, keterbukaan ini memberikan waktu cukup untuk mengukur bobot kandidat selama kurang lebih dua tahun lamanya,” kata Ireng Maulana, Inisiator KAP Indonesia Perkasa 2024 kepada pontianak-times.co.id, Minggu (19/6/2022).
Ketiga nama yang merupakan pilihan langsung dari rapat internal DPW se Indonesia dalam Rakernas itu adalah Gubernur DKI Anies Baswedan, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Menurut Ireng, bagi kandidat tersebut menjadi bakal capres potensial di 2024. Mereka akan lebih mempersiapkan diri memberikan pembuktian bahwa mereka layak dan kompeten. “Trust bisa dibangun secara mutual oleh publik maupun oleh bakal capres. Waktu dua tahun menjadi masa ujian bagi ketiga nama tersebut,” papar Ireng.
Alumnus IOWA United States ini memaparkan, Anies dapat membangun semua perangkat kepercayaan melalui posisinya sebagai gubernur ibukota. Sedangkan Andika harus memperlihatkan kiprahnya sebagai Panglima TNI. Demikian pula Ganjar harus memperkuat kepercayaan publik melalui kinerjanya sebagai Gubernur Jawa tengah.
“Rakernas Nasdem memberikan pilihan figur yang bisa diandalkan karena hampir semuanya bersinar di wilayah tugas masing-masing. Publik tentu akan lebih serius lagi memantau rekam jejak mereka,” kata Ireng.
Jika kita lihat, lanjut Ireng, dua nama yakni Anies dan Andika akan lebih leluasa melakukan kerja politik pencalonan diri mereka kepada parpol. Sebab, bukan kader dari parpol manapun. Daya terima mereka di berbagai parpol lebih menjanjikan.
Sedangkan Ganjar sebagai kader PDI Perjuangan harus tunduk dan patuh serta menunggu keputusan ketua umumnya. Kader PDI-P terkenal disiplin dan tegak lurus dalam melaksanakan perintah partai. “Ganjar memang potensial, tetapi mungkin tidak mudah bagi dirinya untuk mencalonkan diri dari partai lain,” terang Ireng yang aktif melakukan kajian dan riset ini.
Bagi Anies dan Andika, kata Ireng, harus memanfaatkan momentun sebagai figur pilihan Rakernas Nasdem dengan kerja politik terukur. “Jika kita berbicara leadership, maka Andika dan Anies sudah teruji sangat baik,” terang Ireng.
Bukan pekerjaang kecil bagi Andika untuk membina organisasi ketentaraan. Pekerjaan tersebut membutuhkan semua peralatan kepemimpinan yang mumpuni. Anies juga harus mengelola gerak birokrasi kelas ibukota yang menuntut kehandalan kepemimpinan kepala daerah.
“Akhirnya publik berharap, nama yang direkomendasikan memiliki keberpihakan untuk Indonesia yang lebih baik lagi di masa depan,” tutup Ireng.
Penulis: R. Rido Ibnu Syahrie