Semarang. Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB-PGRI) memberikan anugerah Dwija Praja Nugraha kepada 8 bupati se-Indonesia, (4/12/2022) di Semarang.
Dwija Praja Nugraha adalah anugrah dari PB PGRI kepada kepala daerah yang memiliki komitmen memerhatikan bidang pendidikan dan kesejahteraan guru.
Kedelapan bupati penerima anugerah Dwija Praja Nugraha itu adalah Sutan Riska Tuanku Kerajaan Bupati Dharmasraya Provinsi Sumatera Barat, HM Sanusi Bupati Malang, H Ahmad Safei Bupati Kolaka, Joko Sutopo Bupati Wonogiri, H Hamim Pou Bupati Bone Bolango, Burhanudin Bupati Belitung Timur, H Satono Bupati Sambas dan Edi Darmasyah Bupati Kutai Kartanegara.
“Alhamdulillah saya masuk dalam delapam bupati se Indonesia yang menerima penghargaan Anugerah Dwija Praja Nugraha 2022 pada puncak HUT PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang,” kata Satono, Minggu (4/12/2022).
Penghargaan kepada Satono ini lantara dirinya mendapatkan penilaian memiliki perhatian dan komitmen tinggi terhadap pembangunan pendidikan, profesionalitas, kesejahteraan guru dan organisasi PGRI.
“Terima kasih kepada PGRI Sambas dan Kalbar yang telah mengusulkan saya sebagai salah satu nominator penerima penghargaan pendidikan,” ucap Satono.
Ia mengatakan, penghargaan ini merupakan komitmen tinggi Pemerintah Kabupaten Sambas dalam memajukan sektor pendidikan, dengan memberikan perhatian serta motivasi bagi para guru.P
Presiden Republik Indonesia Ir H Joko Widodo menyaksikan langsung penyerahan Anugerah Dwija Praja Nugraha 2022 dari Pengurus Besar PGRI kepada 8 Bupati itu.
Sebelumnya, PB PGRI menyurati Ketua Pengurus PGRI provinsi, kabupaten dan kota seluruh Indonesia pada 8 September 2022. Surat itu perihal pencalonan nominator penganugerahan Dwija Praja Nugraha.
Selanjutnya, Pengurus Kabupaten (PK) PGRI Sambas melengkapi usulandengan dokumen verifikasi. Pengurus Provinsi PGRI Kalimantan Barat menyetujui usulan itu dan Satono masuk 12 nominator Dwija Praja Nugraha.(edo)