Mempawah. Ceceran tanah, imbas pelaksanaan pelebaran jalan menuju standar ruas jalan BTS (Buy The Service) Kota Mempawah – Sungai Pinyuh, mengganggu aktivitas pengguna jalan.
“Tanah yang tercecer di jalan raya dari truk pelaksanaan proyek pelebaran jalan tersebut sangat mengganggu. Jalan dipenuhi ceceran tanah dan membahayakan,” kata Jainudin, salah seorang pengguna jalan, Rabu (9/3/2023).
Menurut Jainudin, ceceran tanah itu pada saat hujan akan membuat jalanan menjadi licin. Sedangkan jika kondisi kering, menyebabkan jalanan berdebu.
Jainudin mengharapkan aktivitas ppelaksanaan pelebaran jalan tersebut memerhatikan dampak lingkungan dan keselamatan pengguna jalan. “Kita minta instansi terkait, pemerintah maupun pelaksanaan proyek memerhatikan kondisi tersebut, sebelum bahaya terjadi,” ujar Jainudin.
Ia mendukung pelaksanaan pelebaran jalan ini, karena nantinya akan mampu mengurai kemacetan dan membuat daya dukung jalan semakin optimal. Hanya saja, pihak pelaksana pekerjaan jangan abai dan ceroboh.
“Alangkah baiknya jika ditambah dengan rambu peringatan atau lampu agar pengguna jalan berhati-hati,” pintanya.
Seperti dikathui, pelaksanaan pelebaran jalan menuju standar ruas jalan BTS Kota Mempawah – Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah tersebut dilaksanakan selama dua tahun anggaran 2022 hingga 2024. Nilai kontrak Rp146,9 miliar lebih dengan penyedia jasa PT Odyssey Sarana Mandiri KSO PT Bayu Karsa Utama.
Penulis: Tri Rahmad Agusdaryanto