Kapuas Hulu. Budidaya tanaman Nilam memiliki prospek yang baik untuk dikembangkan sebagai salah satu komoditas unggulan di Kabupaten Kapuas Hulu.
Hal tersebut terungkap ketika sosialisasi DPW Rumah Sandiaga Uno Indonesia Provinsi Kalimantan Barat untuk pengembangan tanaman Nilam, sebagai bahan dasar minyak atsiri untuk produk parfume. Sosialisasi ini dilakukan usai peringatan Nuzulul Quran dan buka bersma puasa Ramadhan 1443 H, Kamis (28/4/2022).
Peringatan Nuzulul Quran ini diselenggarakan di Rumah Dinas Wakil Bupati Kabupaten Kapuas Hulu dengan menghadirkan penceramah Ketua Harian PW Dewan Masjid Kalimantan Barat Drs H Abdul Munir HD MM.
Munir menjelaskan, Alquran merupakan pedoman dalam menjalani kehidupan demi mendapatkan jalan kesuksesan dunia dan akhirat. “Islam melalui kitab suci Alquran dan Alhadits adalah agama yang menjadi rahmatan lil ‘alamin, rahmat yang tidak hanya bagi Umat Islam, tetapi juga bagi alam semesta,” kata Munir.
Hadir dalam kegiatan tersebut tuan rumah Wakil Bupati Kapuas Hulu Wahyudi Hidayat ST, Ketua DPW Rumah Sandiaga Uno Indonesia Provinsi Kalimantan Barat Andi Yunus Ladika SE.
Kegiatan ini sekaligus menjadi ajang silaturrahim bersama pemerintah daerah setempat, beberapa jajaran dari berbagai instansi dan undangan dari lintas agama. Hal ini menunjukkan sebuah keberagaman dan keharmonisan yang dijunjung tinggi di Kabupaten Kapuas Hulu yang memiliki masyarakat yang majemuk.
Andi Yunus Ladika pada kesempatan itu menyerahkan produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) unggulan yaitu parfum berbahan dasar minyak nilam sebagai cinderamata untuk Wakil Bupati Kapuas Hulu.
“Melalui produk ini kami juga mensosialisasikan potensi agribisnis pertanian nilam agar dapat ditumbuhkembangkan di Kabupaten Kapuas Hulu. Kami sangat senang karena respon dari jajaran Pemerintahan Kapuas Hulu sangat baik. Ini merupakan langkah awal menciptakan centra produksi atsiri terutama minyak nilam di Kapuas Hulu,” kata Ladika.
Wakil Bupati Kapuas Hulu, Wahyudi Hidayat menjelaskan, saat ini beberapa komoditas di Kapuas Hulu seperti keratom, mulai terkena serangan hama yang sulit terkendali. Dengan kehadiran potensi pertanian nilam, akan menjadi pilihan baru yang menarik bagi masyarakat.
“Selain menjadi subtitusi dari produk keratom, daun nilam dinilai memiliki nilai ekonomis yang tinggi serta telah dijamin pemasarannya,” papar Wahyudi.
Editor : R. Rido Ibnu Syahrie


















