Kubu Raya. Warga Kabupaten Kubu Raya masih minim terlayani air bersih. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Raya terus berupaya memaksimalkan pelayanan kepada konsumen.
Direktur PDAM Tirta Raya, Ir Mula Putra kepada pontianak-times.co.id, Senin (4/7/2023) menjelaskan saat ini baru memiliki 21 ribu pelanggan. Jumlah layanan itu masih sangat kecil dibandingkan jumlah penduduk sebanyak 600 ribu lebih.
Namun demikian, kata Mula, PDAM Tirta Raya terus melakukan pembenahan, antara lain di internal perusahaan, mulai dari sumber daya manusia hingga aspek manajerial.
“Bersyukur saat ini PDAM Tirta Raya telah memiliki kantor sendiri dengan cara membeli. Dulunya kami menyewa,” kata Mula. Kantor itu berlamat di Jalan Arteri Supadio Komplek Ruko Villa Ceria Lestari Nomor 33 Kubu Raya.
Pembenahan lainnya, kata Mula, dengan menerapkan teknologi informasi dalam melakukan pemetaan dan pemantauan jaringan air ke pelanggan.
Menurut Mula, keseluruhan pelanggan itu terkoneksi secara langsung dalam program database yang memudahkan dalam melakukan pengecekkan, mulai dari ID pelanggan, alamat, dan foto lokasi.
“Pengecekan juga terkoneksi otomatis dengan pemakaian air dalam setiap bulannya, termasuk apakah sudah melakukan pembayaran atau menunggak,” ujar Mula.
Sangat Terbatas
Dalam hal pelayanan, cakupan pelayanan PDAM Tirta Raya memang masih sangat terbatas di usianya yang baru memasuki sangat belia. Seperti diketahui, PDAM Tirta Raya dibentuk sesuai Perda Kubu Raya Nomor 13 Tahun 2019 tertanggal 9 September 2019.
PDAM ini bertujuan meningkatkan pelayanan air bersih dan/ air minum berdasarkan tata kelola perusahaan yang baik. Memberikan manfaat bagi perkembangan perekonomian daerah dengan meningkatkan pendapatan asli daerah, serta menunjang pembangunan nasional dan daerah.
Dalam hal pelayanan yang masih sangat terbatas, PDAM Tirta Raya telah mencanangkan pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 liter/detik di Punggur Kecil, Kecamatan Rasau Jaya. “Untuk infrastruktur itu, kami masih mengandalkan bantuan pemerintah melalui APBN,” kata Mula.
Suntikan APBN itu, pada tahun 2021 sudah terealisasi sekitar Rp70 Miliar untuk pembangunan IPA kapasitas 100 liter perdetik dan jaringan pipa 50 kilometer.
“Semoga tahun ini dapat terealisasi kembali dari apa yang kami ajukan ke pusat,” kata Mula seraya menyebutkan suntikan APBN tersebut berkat ikhtiar dari Anggota DPR RI terkait di Senayan dari Dapil Kalbar.(pt-kkr)
Update Berita, Follow Google News