Pontianak. Dr Munawar MSi, menyampaikan permohonan maaf kepada civitas akademika salah seorang dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, Jumat (17/10/2025).
Permohonan maaf sekaligus klarifikasi Munawar terkait dengan pernyataannya hampir tiga tahun yang lalu, saat proses seleksi calon Rektor (IAIN) Pontianak, Selasa (21/6/2022) di Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Kementerian Agama (Kemenag) RI.
“Saya dengan ini menyampaikan permohonan maaf dan klarifikasi secara terbuka kepada bapak Rektor IAIN Pontianak atas pernyataan pada waktu penyampaian visi misi calon rektor IAIN Pontianak,” kata Munawar.
Dalam penyampaian visi misinya di hadapan penguji Kemenag RI, Munawar secara gamblang menyebut IAIN Pontianak telah mempertontonkan politik balas dendam dan arogansi kekuasaan yang mengutamakan etnis dan golongan tertentu.
“Saya tidak mengira statement tersebut berdampak pada kepemimpinan dan kewibawaan pimpinan IAIN. Oleh karena itu, sekali lagi saya meminta maaf sebesar besarnya dan tidak akan mengulang kembali perbuatan tersebut,” ujar Munawar yang sedang melakukan proses menjadi guru besar di institusi pendidikan tersebut.
Dengan pernyataan maaf itu, kata Munawar, dirinya sekaligus melakukan klarifikasi sesuai dengan Pasal 7 huruf a, Pasal 8 huruf c, dan Pasal 10 huruf c Peraturan Meteri Agama Nomor 12 Tahun 2019 tentang Kode Etik dan Kode Perilaku PNS Kemenag.
Munawar juga menarik pernyataan diksi ‘balas dendam dan arogansi’ yang ditemukan pada paragraf ke-sepuluh dalam berita yang dimuat pontianak times berjudul 10 Calon Rektor IAIN Pontianak Adu Visi Misi.
Calon Rektor
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 10 orang calon Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak memaparkan visi dan misi di hadapan penguji dari Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Kementerian Agama (Kemenag) RI, Selasa (21/6/2022).
Kesepuluh calon tersebut adalah Dr Fachrurazi SAg MM, Dr Fitri Sukmawati SPsi MPsi, Prof Dr Ibrahim MA, Dr Ichsan Iqbal SE MM, Dr Misdah SAg, MPd, Dr Munawar MSi, Dr Patmawati SAg MAg, Dr Syarif SAg MA, Prof Dr Zaenuddin Sag, dan DR Abdul Mukti SAg MA. “Alhamdulillah baru selesai tahap seleksi di tingkat Kemenag RI,” ujar Munawar kala itu.
Penulis: Kisra Ramadani I Update Berita, ikuti Google News


















