Pontianak. Asosiasi Pekebun Kelapa Sawit Indonesia (Aspesi) Kalbar ingin menyampaikan keluhan kepada Presiden RI Joko Widodo yang rencananya datang ke Kalimantan Barat, Selasa (9/8/2022) meresmikan beberapa infrastruktur.
“Kami perkirakan ada ratusan petani sawit yang akan turun ke Pontianak untuk menyambut kedatangan Presiden. Kami berharap bisa mendapat waktu untuk mengadukan langsung kesulitan petani sawit,” kata Pdt Kolnatus Sugianto STh MPd, Bendahara ASPESI Kalbar, Sabtu (6/8/2022).
Saat ini, kata Kolnatus, harga Tandan Buah Segar (TBS) buah sawit di Kalbar masih sangat rendah. “Tidak ada kenaikan yang signifikan seperti di daerah sumatera,” kata dia.
Karena itu, lanjutnya, berita kedatangan bapak presiden datang ke Pontianak 9 Agustus ini membuat para petani antusias dan sangat merindukan bisa melihat langsung presiden. “Sekaligus menyampaikan keluh kesah dan kesulitan yang dialami petani sawit,” papar Kolnatus yang juga tokoh masyarakat Kabupaten Landak ini.
Selain harga TBS, Aspesi juga ingin meminta perhatian presiden terkait harga pupuk yang sangat mahal. Para petani sangat sedikit yang bisa mengakses dan menikmati pupuk bersubsidi.
“Kita ingin agar presiden memperhatikan soal pupuk subsidi yang membuat kehidupan petani sawit semakin terhimpit di tengah anjloknya TBS saat ini,” ujar Kolnatus yang lebih dikenal sebagai pengurus Bala Pangayo Kalbar ini.
Sebelumnya, Aspesi menggelar aksi damai tiga minggu lalu dengan menurunkan ratusan perwakilan dari petani dan pekebun sawit dari berbagai daerah di Kalbar. Namun harga TBS di lapangan ternyata tidak mengalami kenaikan signifikan.
“Kami juga telah menyurati Gubernur Kalbar agar segera membuat surat edaran tentang keharusan pabrik kelapa sawit (PKS) membeli TBS petani dengan harga minimal Rp2.000/kg sesuai instruksi Presiden,” kata Ketua Aspesi, Agus Setiadi.
Beberapa daerah lain di Sumatera, kata Agus, bahkan sudah ada gubernur dan bupatinya yang telah mengeluarkan surat edaran menyambut perintah presiden tersebut .
Kondisi harga TBS di Kalbar ini juga membuat heran Teguh Sucipto ST, salah seorang petani sawit dari Kabupaten Kubu Raya. “Kami heran kenapa harga CPO nasional yang sudah di atas Rp9 ribu tapi harga TBS di Kalbar masih sangat rendah. Mestinya harga beli TBS di Kalbar saat ini berada di harga Rp2.200 – Rp2.400 perkilogramnya,” kata Teguh.
Menurut dia, bea keluar dan lainnya mesti diturunkan serta regulasi ekspor CPO ini dipermudah agar banyak wajah baru yang akan masuk. “Ini penting, sehingga tidak terkesan di mata rakyat ada mafia kartel atau monopoli yang bermain dibalik semrawutnya tata niaga sawit,” ujar Teguh.
Sementara itu, menurut jadwal kedatangan Presiden Joko Widodo mengunjungi Kalimantan Barat untuk meresmikan Pelabuhan Internasional Kijing di Kabupaten Mempawah. Selain itu, direncanakan akan meresmikan gedung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soedarso Pontianak. (dwi/rls)