Pontianak. Banyak alasan yang membuat Maman Abdurrahman menerima keputusan Partai Golkar Kalbar agar dirinya maju dalam Pilgub Kalbar 2024-2029. Keputusan itu bagian dari ijtihad politik.
“Semoga keputusan partai tersebut menjadi ijtihad politik yang bisa memberikan karya-karya nyata untuk kemajuan Kalimantan Barat kedepan,” kata Maman Abdurrahman menyikapi mandat yang diberikan kepadanya dalam Rakerda yang dirangkai dengan Rapimda Partai Golkar Kalbar, Jumat (8/9/2023) malam di Ibis Hotel Pontianak.
Diterimanya mandat itu, Maman sekaligus meminta kepada seluruh DPD Partai Golkar Kabupaten/Kota, kader, ormas pendiri dan didirikan serta simpatisan Partai Golkar Kalbar untuk berkonsentrasi memenangkan Pilpres dan Pemilu Legislatif.
Maman didaulat menjadi calon Gubernur Kalbar dengan dukungan penuh dari 14 DPD Partai Golkar Kabupaten dan Kota beserta Ormas Pendiri, Ormas Didirikan dan Organisasi Sayap partai tersebut se-Kalimantan Barat.
Apa saja alasan gerbong Golkar Kalbar dalam menentukan keputusan tersebut? Alasan pertama dari ijtihad politik itu antara lain, Maman dianggap sebagai sosok plural dan tokoh muda yang memiliki pemikiran visioner, punya gagasan mempersatukan Kalimantan Barat yang multi etnis.
Selain itu, kiprahnya selama menjadi Anggota DPR-RI Komisi VII telah memberikan sumbangsih dan sentuhan berarti bagi Kalbar. “Pak Maman memiliki potensi yang mengakar di Kalbar dan memiliki jejaring kuat di tingkat nasional,” kata Sekretaris DPD Partai Golkar Provinsi Kalbar, H Prabasa Anantatur.
Dengan demikian, kata Prabasa, ijtihad politik tersebut untuk akselerasi pembangunan di Kalimantan Barat, agar mengejar ketertinggalan dibandingkan propinsi lainnya di Indonesia.
“Kalbar membutuhkan seorang pemimpin yang tidak hanya eksis di daerah, namun juga dalam lingkup nasional. Dengan begitu, berbagai kepentingan daerah ini dapat disuarakan secara lebih lantang di tingkat nasional,” kata Prabasa yang Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalbar dari Dapil Kabupaten Sambas ini.
Perbatasan
Hal senada diungkapkan Ketua DPD Partai Golkar Sambas, Sehan A Rahman yang merinci hal mendasar dari dukungan tersebut. Kalbar merupakan provinsi yang berbatasan langsung dengan negara lain, salah satunya di kabupaten sambas dengan Malaysia.
“Keberpihakan figur yang kami usung sudah sangat jelas untuk kepentingan daerah,” ujar Sehan. Seraya bertekad memenangkan Golkar dalam Pemilu Legislatif dan Maman Abdurrahman di kancah Pilgub 2024.
M Febriadi, Ketua DPRD Kabupaten Ketapang menyoroti Kalbar sebagai provinsi yang berlimpah sumber daya alamnya dari sektor pertanian, perkebunan, pertambangan dan potensi aquatik.
“Potensi tersebut akan memberikan manfaat besar bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat Kalbar, jika dikelola secara baik dan berkeadilan oleh gubernur yang tepat. Maka, kami menilai pak Maman adalah orang yang tepat,” ujar Febri yang juga Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Ketapang ini.
Keyakinan Febriadi itu berdasarkan kebutuhan pemimpin Kalbar dari kalangan muda yang egaliter, enerjik, cerdas, visioner dan memiliki jejaring sosial, ekonomi dan politik yang kuat di tingkat daerah maupun di tingkat nasional. “Kriteria itu ada pada diri pak Maman,” ujar Febriadi.
Dekat dengan Masyarakat
Sementara itu, Fransiskus Ason, Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sanggau menyebut dukungannya kepada Maman Abdurrahman untuk maju sebagai Cagub Kalbar 2024, karena alasan kedekatan figur pilihan dengan berbagai pihak dalam masyarakat.
“Tidak hanya kalangan elit saja, atau kelompok sosial tertentu saja. Pemimpin harus mampu merangkul dan berjejaring kuat di dengan berbagai lapisan masyarakat,” kata Ason yang juga Anggota DPRD Provinsi Kalbar.
Maman Abdurrahman, kata Ason, memenuhi kriteria tersebut, karena memiliki kedekatan dengan sesama elit politik, birokrasi, tokoh masyarakat dan tokoh agama. Termasuk memiliki kedekatan dengan kalangan pemuda dan milenial dalam berbagai event keolahragaan dan sosial.
Indeks Pembangunan Manusia
Dalam kaitannya dengan kehadiran Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur, Ason menilai Kalbar menjadi salah satu provinsi penyangga atau buffer zone. Untuk itu, Kalbar perlu berbenah dalam segala aspek seperti infrastruktur dan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Menurut Ason, IPM memiliki indikator angka harapan hidup saat lahir, angka melek huruf, rata-rata lama sekolah, dan pengeluaran per kapita. Bagaimana dengan kondisi Kalbar saat ini?
“Sangat lucu jika daerah peyangga IKN memiliki IPM rendah. Makanya kita perlu pemimpin yang punya visi dalam pengembangan dunia penididikan dan peningkatan layanan kesehatan bagi masyarakat,” tegas Ason.
Dijelaskan Ason, figur Maman Abdurrahman memiliki perhatian penuh pada pengembangan dunia pendidikan dan kesehatan di Kalbar. Ia juga senantiasa berjuang agar berbagai wilayah di Kalbar mendapatkan akses pelayanan publik seperti listrik.
“Dengan ketersediaan aliran listrik itu, akan berdampak terhadap kegiatan sosial masyarakat, akses informasi dan juga akses terhadap pendidikan,” ujar Ason.
Penulis: R. Rido Ibnu Syahrie I Update Berita, ikuti Google News