Kalbar. Banjir menerjang sebagaian besar daerah di Kalimantan Barat. Wilayah terparah di Kabupaten Landak, Sambas dan Bengkayang.
Hingga Minggu (26/1/2025) terdata di Kabupaten Landak terdapat 11.776 jiwa atau 2.524 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak banjir. Warga terpaksa mengungsi ke daerah lain yang aman.
Di Kabupaten Sambas terdapat 3.497 KK atau 17.485 jiwa yang terdampak banjir. Bahkan terdapat dua orang meninggal dunia. Sedangkan di Kabupaten Bengkayang terdapat 37 KK atau 129 jiwa yang terdampak.
Demikian pula di Kabupaten Sanggau, terutama di Kecamatan Bedua dan Bonti. Banjir cukup parah. Bahkan akses jalan nasional menuju perbatasan Indonesia Malaysia sudah terendam banjir.
Banjir yang terjadi telah mendatangkan kerugian materil maupun merenggut jiwa. Termasuk kesulitan warga dalam melakukan aktivitas sehari-hari lantaran akses transportasi terhambat.
Dalam kondisi tersebut, pemerintah setempat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, maupun para relawan banyak yang turun langsung. Tak terkecuali dari Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Kalimantan Barat.
Relawan FAJI turut membantu masyarakat dengan menggunakan perahu karet untuk evakuasi jenazah Tasmianto (80), (Sabtu 25/1/2025).
Jenazah dibawa untuk menyebarangi ruas Jalan Raya Sanggau Ledo yang sejak empat hari lalu terendam banjir setinggi dada orang dewasa. Akses lalu lintas kendaraan, terputus.
Tasmianto, Warga Dusun Setiajaya, Kecamatan Tujuhbelas, Kabupaten Bengkayang yang meninggal dunia karena sakit itu berhasil dievakuasi dari Rumah Sakit menuju rumah duka di Setiajaya.
Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) FAJI Kalbar, Yan Andria Soe mengatakan pihaknya menurukan relawan untuk membantu warga yang terdampak bencana banjir. “Dalam kondisi ini, semua warga diharapkan tetap waspada,” pesan Yan Soe.(rdo)
Update Berita, ikuti Google News