Kalbar. Polda Kalimantan Barat menggelar apel operasi Bina Karuna untuk menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Apel dilaksanakan serentak di setiap satuan seluruh kabupaten dan kota, Kamis (2/3/2023).
Apel di Mapolda Kalbar dipimpin Wakopolda Brigjen Pol Asep Safrudin di Lapangan Jananuraga Markas Polda Kalbar. Sedangkan di setiap Polres, apel dipimpin kepala satuan di masing-masing Polres. Selanjutnya operasi ini berlangsung selama 21 hari.
Asep Safrudin dalam sambutannya pada apel operasi Bina Karuna itu mengatakan, wilayah perkebunan di Kalimantan Barat sangat luas dan rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
“Kepada masyarakat, jangan membuka lahan dengan cara dibakar. Ini tanggung jawab kita bersama dalam menanggulangi Karhutla di Kalbar tahun 2023,” kata Asep yang sekaligus meminta tindakan preemtif dalam antisipasi Karhutla.
Di Polres Sambas, apel serupa berlangsung di halaman Mapolres Sambas. Apel dipimpin Wakapolres Sambas, Kompol Muhammad Aminuddin. Hadir Forkopimda Sambas, PJU dan Kapolsek jajaran Polres Sambas, Dan Yon 645 GTY Sambas, BPBD Sambas, Manggala Agni, Kasat Pol PP Sambas, Kepala UPT BMKG Sambas, Damkar Sambas, Masyarakat peduli api Kabupaten Sambas dan undangan lainnya.
Aminuddin menyampaikan amanat Kapolda Kalbar Irjen Pol Drs Suryanbodo Asmoro, yang menyatakan operasi Bina Karuna sangat sangat penting untuk menyikapi perkembangan situasi terkait pencegahan Karhutla.
Karhutla, kata Aminuddin, bisa menimbulkan bencana asap yang mengganggu kegiatan masyarakat, perekonomian, penerbangan dan transportasi. “Perlu saya ingatkan bahwa pencegahan Karhutla harus dilakukan dengan sinergitas seluruh stakeholder terkait, supaya hasilnya memiliki dampak dari setiap tindakan dan upaya yang dilakukan,” kata dia.
3 Pilar Desa
Menurutnya, Satgas pencegahan Karhutla harus mampu menggerakkan masyarakat sekitar bersama 3 pilar desa yakni Kepala Desa, Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Hal ini didukung dengan tim penyuluh dari instansi terkait dan potensi masyarakat serta perusahaan yang ada, termasuk kelompok peduli api.
Usai apel gelar pasukan, berlanjut pengecekan sarana prasarana pemadam kebakaran yang dimiliki oleh Polres Sambas dan instansi terkait lainnya, serta peralatan yang dimiliki oleh pihak swasta.
Apel gelar pasukan serupa juga dilaksanakan di Polres Kapuas Hulu Polda yang berlangsung di halaman Mapolres Kapuas Hulu.
Apel dipimpin Wakapolres Kompol Hilman Malaini diikuti Forkopimda, TNI, BPBD, Masyarakat Peduli Api, Bhabinkamtibmas beserta kendaraan Roda 2, Kendaraan Operasional Polres Kapuas Hulu dan Mobil Pemadam milik BPBD Kabupaten Kapuas Hulu.
Hilman menjelaskan, sebelum operasi digelar, telah dilaksanakan latihan pra operasi Bina Karuna Kapuas-2023 tahap 1 dengan mengedepankan kegiatan preemtif dan preventif didukung kegiatan deteksi.
Namun demikian, kata dia, tidak bisa berhenti sampai disitu, maka perlu upaya lebih lanjut sesuai perkembangan cuaca atau musim saat ini. “Ini sesuai dengan hasil koordinasi dan kerjasama dengan BMKG Kalbar yang belum menunjukkan musim kemarau berkepanjangan,” kata Hilman.
Hilman mengatakan perlunya bersama-sama melakukan sosialisasi, penyuluhan, penyebaran imbauan spanduk secara masif, melakukan pertemuan-pertemuan dengan kelompok tani, masyarakat anti api/asap, para petani di ladang atau di kebun.
Kemudian, lanjutnya, menggalang tokoh-tokoh yang ada untuk ikut serta dan aktif berperan dalam upaya pencegahan Karhutla. “Pahami secara pasti aturan hukum terkait Karhutla dengan ketentuan turunannya,” ujar Hilman menyampaikan amanat Kapolda Kalbar.
Penulis: Jainudin I Editor: R. Rido Ibnu Syahrie