Pontianak. Kolaborasi Muslim Pontianak (KMP) meneruskan tradisi Aliansi Pergerakan Pemuda Islam (APPI) yang sukses menyelenggarakan Pawai Obor menyambut Ramadhan 1443 H, Kamis (31/3/2022).
Warga mulai berkumpul di Masjid Mujahidin Jalan Ahmad Yani usai salat Isya berjamaah. Walikota Pontianak Edi Rusdi Kamtono membuka sekaligus melepas peserta pawai obor. Peserta yang berjalan kaki sambil membawa obor menyala, selanjutnya beriringan menuju Bundaran Tugu Digulis.
Iring-iringan lautan manusia itu tak putus hingga kembali finish di Halaman Masjid Mujahidin. “Alhamdulillah kegiatan Pawai Obor kali ini sangat diluar ekspektasi. Bahkan memecahkan rekor dari kegiatan serupa pada tahun-tahun sebelumnya,” kata Agus Setiadi, inisiator KMP.
Agus mengklaim jumlah warga yang mengikuti pawai obor ini mencapai 20 ribuan dan masih banyak warga yang menumpuk di beberapa titik dan tidak bergabung dalam iringan barisan pawai. “Mungkin karena tak kebagian obor,” ujar Agus.
Tumpah ruah warga ini, kata Agus, menjadi bukti kerinduan masyarakat yang sudah lama menanti kegiatan keramaian karena hampir 2,5 tahun dilanda pandemi covid-19. “Kami atas nama pelaksana kegiatan mengucapkan terimakasih kepada semua pihak, Wagub Kalbar dan Walikota Pontianak,” ujar Agus yang juga Ketua Umum Persatuan Orang Melayu (POM) ini.
Ucapan terimakasih itu juga kepada berbagai ormas, komunitas, klub, pondok pesantren, majelis, relawan dan lainnya yang tergabung dalam KMP. “Terimakasih rekan-rekan seluruh elemen Damkar, Ambulan dari Dinas Kesehatan Pontianak, PMI, Rumah Zakat, Dompet Ummat dan lainnya serta para relawan dan donatur yang telah ikut mendonasikan air mineral untuk mendukung kegiatan ini,” ungkap Agus.
Mulyadi salah seorang warga Jeruju Pontianak menuturkan dirinya sangat berkesan dengan pawai obor tersebut. “Panitia nampaknya telah bekerja keras melaksanakan acara ini. Belum pernah pawai obor seramai ini, benar-benar lautan manusia. Cuma sayang banyak sekali warga yang tak kebagian atau tak membawa obor,” ungkap Mulyadi.
Widya, seorang remaja kelas 3 SMA asal Pontianak Timur juga menuturkan even seperti ini sudah lama dan sangat dinantikan, khususnya kaum millenial. Makanya remaja banyak yang menjadi peserta pawai. “Event ini bukan cuma milik warga kota saja, tapi juga banyak kawan-kawan saya dan keluarga dari Kubu Raya juga hadir,” kata Widya.
Mungkin, kata Widya, pawai obor ini menjadi ajang wisata bagi masyarakat. “Mudah-mudahan even ini bisa terus terlaksana di tahun berikutnya. Kalau bisa diselingi tambahan kegiatan kreatif lainnya dan tak hanya sekadar pawai obor saja,” kata dia. (r-pom/2)