Pontianak. Melki Sedek Huang tengah menjadi sorotan, setelah mengkritik putusan MK soal batasan usia Capres-Cawapres. Ia mengaku mendapat intimidasi, namun akan tetap kritis dan lantang.
Demikian disampaikan Melki Sedek Huang, Sabtu (11/11/2023) saat pulang ke Pontianak Kalimantan Barat menemui ibunya. Hal itu lantaran ada seseorang yang datang ke rumah ibunya menanyakan aktivitas Melki dan ibunya.
“Ibu bilang ada yang ke rumah gitu, berseragam tentara mengaku dari Babinsa dan satu orang menggunakan pakaian seperti sipil tapi membawa kamera,” kata Melki yang juga Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI.
Melki menceritakan, mereka yang datang ke rumahnya itu bertanya “ini rumah Melki? Melki tu kapan biasa jadwal pulang? Ada gak kebiasaan? Ibu kegiatan sehariannya apa? Dia paling malam pulang jam berapa?”.
Melki melayikini, pertanyaan-pertanyaan tersebut untuk menggali identitas dan besar kemungkinan upaya untuk menyebarkan rasa takut.
“Yang jelas hari ini saya balik ke Pontianak untuk menanyakan beberapa hal kepada ibu, apakah ibu terguncang? Apakah ibu memerlukan dari segi keamanan dan sebagaimananya,” kata Melki.
Untungnya, kata Melki, sosok ibunya adalah orang yang bermental sangat kuat. “Ibu kemudian bilang, udah gak apa, lanjut aja terus,” katanya.
Ia mengaku heran dengan berbagai ancaman dan intimidasi yang terus dilakukan oleh rezim otoritarian untuk membungkam sikap kritisnya demi demokratisasi dan kebebasan berekspresi.
Sikap kritis Melki memang sejak awal menjadi Ketua BEM UI tahun 2023 di awal Januari, kerap mendapat ancaman.
“Saya dan teman-teman pengurus BEM UI berkali-kali mendapati banyak hal yang bisa kategorikan sebagai ancaman, intimidasi ataupun represif. Entah itu kemudian secara fisik ketika demonstrasi gitu, diancam dibubarkan, diancam ditangkap, diancam disapu bersih dan lain sebagainya, itu sudah biasa,” katanya.
Guru SMA Melki
Bahkan, lanjut dia, serangan digital, buzzer, komentar-komentar negatif itu sudah biasa. Namun, yang menurutnya aneh adalah sikap aparat yang mendatangi guru SMA dan rumahnya di Pontianak.
Tanggal 25 Oktober 2023, Melki mendapat kabar bahwa guru di sekolah di SMA 1 di Pontianak ada yang didatangi ditanyakan identitas. Pertanyaan tentang Melki itu siapa, rumahnya dimana, dulu pas sekolah dia bagaimana, dan pertanyaan lain, sangat mengganggu privacy dirinya.
“Rentetan pertanyaan itu jelas membuat kita bertanya-tanya, dan kian yakin ini adalah bentuk nyata intimidasi untuk menanamkan rasa takut,” kata melki.
Melki mengapresiasi sikap Mahfud MD, Menteri Polhukam yang hendak mengirimkan tim ke Pontianak menemui keluarganya.
“Tapi sampai hari ini kita masih melihat tim yang ingin dikirimkan ini berapa personelnya? Kegunaannya untuk apa saja, dari unit apa saja? Karena sampai hari ini keterangan itu belum secara lengkap kita dapatkan, sehingga belum bisa tentukan sikapnya bagaimana,” kata Melki.
Menanggapi soal dugaan adanya intimidasi itu, Kapolda Kalimantan Barat Irjen Pol Pipit Rismanto kepada wartawan mengatakan pihaknya siap memberikan perlindungan bagi Melki. Kapolda juga memastikan tidak ada intimidasi dari anggota kepolisian terhadap Melki.
Pipit mempersilakan kepada Melki terlebih lagi masyarakat umum untuk memberikan laporan jika merasa terintimidasi oleh oknum kepolisian.
“Kita terbuka apabila ada hal-hal yang masyarakat tidak nyaman atau intimidasi oleh oknum tertentu, silakan melaporkan secara resmi ke Polda Kalbar,” tegas Pipit seraya mengatakan komitmen Polri dalam menjaga netralitas seluruh anggotanya pada Pemilu 2024.
Siapa Melki Sedek Huang
Melki Sedek Huang adalah mahasiswa Fakultas Hukum jurusan Administrasi Hukum Universitas Indonesia (UI) angkatan 2019. Pada tahun 2023 ini, Melki masuk semester 9.
Melki merupakan orang yang akrif berorganisasi. Sebelum menjabat Ketua BEM UI, Melki kerap memengikuti kegiatan inta kampus. Ia menjabat sebagat Vice Project Officer di Sekolah Kepemimpinan dan Pengabdian BEM FH UI.
Selain itu, Melki pernah magang di LBH Jakarta dan magang sebagai Legal Intern di Tampubolon, Tjoe, and Partners Law Firm. Melki juga masuk Barisan Inti Makara Merah (Barikara) UI pada tahun 2019 dan mengembangkan ilmu hukumnya di The Jakarta Legal Aid Institute.
Ia sering menyuarakan isu-isu terkait Hak Asasi Manusia (HAM), mengkritik pemerintahan Jokowi dan bahkan menantang tiga capres 2024 untuk debat terbuka di UI.(pt1)
Update Berita, ikuti Google News