Singkawang. Heboh FR seorang remaja laki-laki berusia 13 tahun asal Singkawang Utara terinfeksi cacar monyet (monkeypox). Ternyata faktanya adalah varicella atau lazim disebut cacar air.
“Kecurigaan awal memang cacar monyet. Namun setelah kami telaah dan cek lingkungan sekitar, yang bersangkutan tidak pernah ke luar negeri maupun menerima tamu dari luar negeri,” kata dr Alexander, Kepala Dinas Kesehatan dan KB Kota Singkawang dikonfirmasi pontianak-times.co.id, Jumat (17/6/2022).
Menurut Alexander, pihaknya mengantisipasi faktor resiko cacar monyet dengan menindaklanjuti laporan awal. Kemudian melakukan pemeriksaan, observasi dan isolasi hingga membawa pasien tersebut ke Rumah Sakit Dr Soedarso (RSUD) Pontianak.
“Setelah diagnosis dan mendapat obat antivirus varicella, pasien tersebut sembuh. Sekarang kondisinya sudah pulih dan sembuh setelah dirawat tiga hari,” ujar Alexander.
Pada temuan tersebut, lanjut pemilik sapaan Alex ini, tidak dilakukan uji laboratorium karena untuk alat pemeriksaannya belum tersedia. “Tertapi berdasarkan uji klinis dan observasi, dapat dipastikan itu bukan cacar monyet melainkan varicella,” jelas Alex.
Diketahui, varicella adalah jenis penyakit kulit yang diawali gejala demam dengan suhu tinggi, rasa lemah atau lesu, rasa tak nyaman, pegal, nyeri pada area yang kemudian mengalami erupsi kulit. Kelainan kulit akan tersebar ke organ tubuh lainnya dengan kerapatan erupsi bervariasi dan muncul tidak bersamaan. Pada umumnya berbentuk bintil kemerahan, dan vesikel bening.
Sebelumnya, Senin (13/6/2022) pasien datang ke Puskesmas Singkawang Utara dan dinyatakan mengalami cacar air. Lantaran jumlah bintilannya lebih banyak dari kondisi cacar air pada umumnya, membuat khawatir.
Pasien kemudian dibawa ke RS Vincentius Singkawang dan diberikan obat Acyclovir, paracetamol dan cetirizine tablet. Karena dicurigai sebagai penyakit cacar monyet, pasien dirujuk ke RSUD Pontianak dan sempat diisolasi.
Monkeypox
Monkeypox merupakan penyakit yang disebabkan virus. Penularannya melalui binatang . Monkeypox pertama kali ditemukan pada 1958 di Denmark dengan dua kasus seperti cacar pada koloni kera yang dipelihara untuk penelitian. Makanya cacar ini dinamakan monkeypox.
Di Afrika, infeksi monkeypox ditemukan pada banyak spesies hewan antara lain monyet, tikus gambia dan tupai. Inang utama dari virus ini adalah tikus. Sampai saat ini belum ditemukan kasus monkeypox di Indonesia.
Cacar monyet patut diwaspadi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan tengah melakukan pembahasan untuk menentukan status wabah cacar monyet di dunia yang jumlahnya sudah lebih dari 1.000 kasus.
“Wabah cacar monyet tidak biasa dan mengkhawatirkan. Untuk alasan itu, saya telah memutuskan mengadakan Komite Darurat di bawah Peraturan Kesehatan Internasional untuk menilai apakah wabah ini keadaan darurat kesehatan masyarakat internasional,” kata Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO.
Penulis: Dwi Agma Hidayah I Editor: R. Rido Ibnu Syahrie
Update Berita, ikuti Google News