Jakarta. Ratusan pengusaha perantauan menggelar sarasehan ekonomi bersama Menteri UMKM Maman Abdurrahman dan Bupati Sambas, Jumat (9/5/2025) di Empurau Restaurant Jakarta.
Sarasehan diawali laporan panitia sarasehan, dan tayangan video kondisi eksisting Kabupaten Sambas sebagai salah satu kabupaten perbatasan yang menjadi beranda negara. Dilanjutkan pemaparan Bupati Sambas H Satono, dan pidato Menteri UMKM.
Menurut H Satono, agenda pertemuan seperti ini memang rutin setiap tahun dilaksanakan. Penyelenggara sarasehan terinspirasi setelah melihat situasi ekonomi, ancaman krisis pangan hingga perang tarif perdagangan.
“Kondisi ini menjadi salah satu tugas kita bersama selaku putra putri Indonesia. Ini problem kita semua. Saya mengajak bapak ibu pengusaha dan pelaku UMKM untuk mengambil bagian sesuai kemampuan masing-masing mendorong perekonomian Kabupaten Sambas,” kata Satono.
Satono berharap dengan sarasehan tersebut tercipta sinergi dan kolaborasi untuk membangun Kabupaten Sambas. Dalam lingkup luas bisa berdampak bagi perekonomian secara nasional.
“Makanya kita hadirkan Menteri UMKM utuk memberiakan arahan dan strategi jitu dalam mengembangkan potensi Kabupaten Sambas,” kata Satono.
Satono menyebut potensi Kabupaten Sambas sebagai kabupaten yang memiliki populasi penduduk terbesar kedua di Provinsi Kalimantan Barat. Selain itu, memiliki lahan pertanian dan hortikultura.
Dalam hal ketahanan pangan, kata Satono, Kabupaten Sambas telah surplus beras sesuai data yang dirilis Badan Pusat Statistik. Banyak daerah lain yang mendapat asupan dari beras asal Kabupaten Sambas.
“Terimakasih para sahabat dari berbagai kalangan dan perkumpulan. Ini bagian dari pelaksanaan amanah saya memasuki dua periode,” ujarnya.
Ia mengajak para pengusaha dan pelaku UMKM untuk mewakafkan diri dan mengambil bagian sesuai kemampuan masing-masing. Ayo bersama bupati sambas mendorong perekonomian Kabupaten Sambas. Mudahan tercipta sinergi dan kolaborasi,” jelas Satono.
Inisiatif
Nikolaus Perwira, Ketua Panitia Sarasehan menjelaskan latar belakang penyelenggaraan kegiatan. Bermula dari inisiatif Bupati Sambas H Satono bersama masyarakat yang ada di Jakarta dan Sambas selaku pegusaha UMKM.
“Kami melihat kesamaan pandang terhadap kondisi ekonomi Indonesia saat ini menuju Indonesia Emas 2045, melalui program Asta Cita dibawah pemerintahan Prabowo Gibran,” ujar Niko, pemilik sapaan akrab tokoh pengusaha muda ini.
Salah satu cita-cita itu, kata Niko, adalah meningkatkan lapangan kerja, mendorong kewirausahaan, industri kreatif dan infrastruktur. “Sebagai warga negara, kami terdorong untuk turut serta mendukung dan menyukseskan program tersebut,” kata Niko.
Niko mengatakan kondisi pertumbuhan ekonomi kwartal pertama 4,87% dengan target 5,5%. Pemerintah hendak menggenjot hingga 8% ditengah situasi perang dagang danlain sebagainya.
Sektor UMKM, lanjut Niko, memegang peranan penting sebagai salah satu penyangga ekonomi nasional. Seperti pengalaman terdahulu ketika krisis 98 dan hantaman Covid 19.
“Yang menyelamatkan adalah para pelaku UMKM. Kita punya falsafah gotong royong yang mempersatukan. Ada masalah, semua bersatu,” ujar Niko.
Setidaknya, terdapat 65 Juta pelaku UMKM di Indonesia. Jumlah ini mendomnasi struktur ekonomi Indoneosia dan memberikan kontribusi Pendapatan Domestik Bruto (PDB) sebesar 61%. “Jadi, UMKM kunci utama mencapai Indonesia Emas 2045,” kata Niko.
Sarasehan ini bertema Peluang dan Sinergi Pengusaha dan Pelaku UMKM dalam Membangun Ekonomi Daerah Perbatasan untuk Percepata Mewujudkan Program Asta Cita Presiden Prabowo Ditengah Ekonomi Global.
Menteri UMKM Maman Abdurrahman memberikan pemaparan lugas terkait tugas pokok dan fungsinya. Banyak peluang baru yang dapat merajut sinergi dan kolaborasi.
Penulis: R. Rido Ibnu Syahrie I Update Berita, ikuti Google News